Sedikit Kisah Saat Liburan Akhir Tahun

by - Thursday, January 17, 2019




Halo! 

Bicara soal liburan, siapa yang tahun lalu dapat libur panjang ala anak sekolahan? Alias liburan mulai dari sebelum Natal hingga setelah tahun baru? Siapa yang sempat liburan mengunjungi kampung halaman atau sekedar mengunjungi tempat wisata favorit?

Kalau saya? Libur panjang akhir tahun hanya mitos, hihi. Liburan saya adalah total 2 hari saja, waktu Natal tanggal 25 Desember dan sehari waktu Tahun Baru tanggal 1 Januari. Yang dapat libur panjang tentu saja adik saya yang masih kuliah dan masih sekolah. Hoho.


Liburan panjang kali ini menurut saya paling parah dari liburan akhir tahun sebelum-sebelumnya.



Kenapa? Karena macetnya bikin pusing. Jalanan dari pagi saat saya berangkat kerja sampai malam hari saya pulang masih saja ramai, dalam 3 hari berturut-turut kemacetan panjang terjadi di jalan  depan rumah saya, yang merupakan salah satu jalan besar yang biasa dilewati bus, truk, dan angkutan lain baik dalam dan antar kota.

Dari pengamatan saya, plat kendaraan yang berlalu lalang kebanyakan masih plat dalam kota lho, beberapa plat luar kota saya jumpai juga namun tidak sebanyak itu. Saya jadi terkejut, ternyata banyak juga penduduk kota ini ya waktu liburan, haha. Kemana saja saya selama ini?

Adik saya harusnya berenang tiap beberapa minggu sekali sebagai bagian dari rutinitas selama di asrama. Sehingga tiap pagi dia berangkat ke kolam renang umum yang jaraknya tidak begitu jauh kalau naik motor. Beberapa kali ikut adik saya berenang, tapi ternyata harus kembali lagi sebelum sempat berenang karena parkirannya sudah penuh. Padahal masih pagi.


Satu lagi fakta yang saya dapatkan, kalau musim liburan ternyata penduduk kota ini suka berenang di pagi hari juga.



Saya sendiri waktu hari Minggu sempat ikut CFD alias Car Free Day dengan teman saya. CFD yang menyenangkan karena semuanya berjalan kaki (yaiyalah). Ditambah lagi saya sedang beruntung karena banyak yang membawa anjing peliharaan mereka berjalan-jalan. Berbagai macam anjing terutama siberian husky favorit saya banyak saya temui di CFD. Aaa gemas sekali melihat anjing-anjing tampan ini.

Keseruan itu berakhir ketika jam setengah 10 CFD ternyata sudah selesai (padahal biasanya jam 10). Dalam waktu singkat, jalanan yang tadi saya lewati jadi penuh kendaraan. Huhu, bye bye udara sehat tanpa asap kendaraan. Di perjalanan, saya dan teman saya sudah berputar berbelok bagai tayo, tapi masih saja ketemu macet. Huhu.


Kesimpulan lainnya, di kota ini kalau musim liburan panjang, lewat mana saja dan pakai pose ala tayo juga akan tetap kena macet.



Berujung pada kami kehausan di tengah jalan.

Akhirnya teman saya memutuskan untuk beli es degan di jalan yang kami lewati.

Lumayan sebungkus es degan harganya cuma 7 ribu rupiah saja. Namun harus antri agak lama. Dan penantian panjang kami akan sebungkus es degan segar ternyata hanyalah impian. Kami dapat es degan berupa air degan tanpa es, serta daging degannya dibungkus terpisah. Sepertinya bapak penjualnya agak kebingungan dengan pengunjung yang banyak. Jadi gimana minumnya dong? Kami berdua ingin ketawa tapi terlalu haus, ya sudah ketawanya dipending dulu deh sampai rumah. Huhu.


Pesan moral yang saya dapat dari kisah es degan ini adalah tidak boleh minum es setelah kepanasan kena macet di jalan, saya harus hidup sehat dengan hanya meminum air degan asli, tanpa es tanpa gula. Haha.



Pulangnya kami beli pangsit mie, seporsi harganya juga 7 ribu rupiah saja, topping ayamnya banyak, hihi. Kapan-kapan saya bahas tempat ini deh, karena menunya tidak hanya pangsit mie saja. Selain itu mas-masnya juga lucu.

Setelah hari itu, saya tidak kemana-mana lagi, baik di libur Natal maupun Tahun Baru dan hari-hari Minggu selanjutnya. Saya di rumah, menikmati kehidupan tanpa macet tanpa panas dan tanpa es degan minus es, haha. 


Saya mengerjakan pekerjaan rumah, membuat rencana hal-hal yang akan saya kerjakan di tahun 2019 dan terutama menyiapkan draft untuk blog post di bulan Januari.



Dalam hati saya berkeinginan untuk berlibur sendiri mengunjungi tempat tempat wisata di saat orang-orang lain sedang sibuk bekerja, jadi saya tidak akan kena macet, dan tempat wisata seakan milik saya sendiri. Haha.


Title picture edited by Lailin Star
Background photo by Brianna Santellan

You May Also Like

12 comments

  1. Yap, kalo liburan panjang tuh gitu pasti waktunya habis dijalan garagara macet!

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener mbak, harus sabar juga kalau sudah kena macet panjang huhu :"

      Delete
  2. Mba lala tinggal di semarang yah? Koq makanan yg dijual murah murah ya? Btw saya kangen banget suasana CFD banyak yg jual kuliner enak dan jalan pagi beramai2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya tinggal di Malang, mbak. Bener banget mbak selain itu, di CFD kadang ada obral bahan dapur di stand punya supermarket tertentu, suka deh :D

      Delete
    2. Oalah maaf ya salah, kepedean saya nebaknya, iya yg obralan itu yg disukai cewek2 murah meriah cuy hehe :)

      Delete
    3. tak masalah mbak :D jiwa wanita kalau lihat diskon langsung berapi api :D

      Delete
  3. Seisi kota sehati buat nikmati liburan, ga peduli pendek atau panjang, jadinya ya begitu, macet dimana2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener mbak, kompakan kalau keluar bareng buat liburan, macetnya juga kompakan dimana mana, huhu

      Delete
  4. Kalau sudah kena macet, hanya bisa pasrah sambil joget-joget dengar lagi biar ngga stress :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. joget joget di jalan, siapa tau dapet uang recehan :D

      Delete
  5. Thanks for your visiting my blog 😊 I followed your blog 😊

    ReplyDelete

Comment moderation is on. Send your comments using Google account or blog URL, so that I can visit your blog next time :) Thank you

This Blog is protected by DMCA.com
DMCA.com for Blogger blogs