Beberapa
waktu lalu, saya sempat mengepos foto sarapan saya, yaitu sepiring nasi dan
beberapa buah mendol. Kemudian ada yang bertanya “Itu apa kak?”.
Saya kira
mendol (kalau di kota kelahiran ibu saya, Sidoarjo, biasa disebut menjeng) ini
sudah hits, ternyata belum se-hits cilok ya, hehehe.
Sepengetahuan
saya, dari sejak saya kecil sudah kenal dengan makanan ini. Beberapa channel
YouTube (ada channel orang bule juga) bahkan menyebutkan ini adalah makanan
khas Kota Malang (mungkin disebut begini karena berbeda nama dan pengolahan
dari wiayah lain yang memiliki makanan serupa).
Saya hanya suka makan mendol buatan ibu saya, karena sedap, berbentuk gepeng (jadi lebih renyah) dan
sudah terjamin dimasak tanpa MSG, hihihi. Kata ibu saya, mendol ini harusnya
dibuat dari tempe bosok alias tempe yang sudah lama, biar lebih sedap. Kalau
buat saya, justru rasa khas dari tempe bosok ini tidak saya sukai, saya suka
tempe yang biasa saja lah sudah cukup sedap buat saya, hehe, begitu juga anggota
keluarga saya di rumah.
Maka dari itu ibu biasa membuat mendol ini dari tempe normal atau pun yang dibeli kemarin yang disimpan di kulkas.
Seminggu
pertama di tahun 2019 ini, ibu memasak mendol tiap hari, makanan favorit saya, haha.
Sehingga mungkin kalau diberi judul, seminggu pertama saya ini judulnya Kalap Mendol Week.
Alhamdulillah hari ini mendolnya sudah habis. I will miss you, Mendol~
Gak bosan
ya makan mendol seminggu?
Tidak
sama sekali. Menurut saya sepertinya keunikan dari mendol adalah tidak pernah membuat
saya bosan meski dimakan setiap hari. Cinta mati pokoknya sama mendol buatan
ibu.
Seminggu ini ibu memasak beragam makanan, namun seperti kata iklan, apapun makanannya, lauknya tetap mendol. Hihi.
Cara makan mendol favorit saya adalah dengan nasi
hangat. Mendol yang baru digoreng, dimakan dengan nasi hangat. Tanpa makanan
lainnya rasanya sudah lezat. Jadi hampir seminggu, selama 3 kali sehari saya makan mendol dengan cara seperti ini.
Like, I don’t need anything else in this world,
yeah~~
Selain
itu, mendol bisa jadi alternatif kalau di rumah tersedia terlalu banyak tempe
dan sudah bosan dengan tempe goreng. Kalau tempe goreng tidak habis hari ini
kan harus dimasak menjadi makanan lain agar tidak tambah keras, nah beda dengan
mendol. Saya malah suka sekali mendol yang sudah digoreng dua kali.
Meski wujudnya buluk, jelek banget, tapi lebih gurih dan renyah.
Adakah
yang makan mendol selama seminggu penuh di awal tahun ini? Share yuk cerita
seputar mendol, hihi.
Ada bonus
resep mendol dari ibu saya, no MSG nih, hihihi, dan beberapa bahannya bisa diambil
dari kebun sendiri lho.
Mendol
Bahan :
150 gr tempe kukus (karena saya tidak yakin beratnya 3 potong tempe seharga 2ribuan itu
berapa, kira-kira 150 gr saja ya)
Minyak goreng
Bumbu
Halus :
5 siung bawang merah
3 butir bawang putih
3
lembar daun jeruk purut
1 sdt ketumbar
1 sdt kunyit bubuk
1 cm kencur
1 buah
cabai merah besar
Garam
secukupnya
Gula
pasir secukupnya
Cara
Membuat :
1.
Haluskan bumbu halus.
2. Hancurkan
tempe yang telah dikukus, tidak perlu terlalu halus.
3.
Campurkan dengan bumbu halus hingga rata.
4.
Bentuk bulat lonjong sesuai selera. Biasanya saya lebih suka yang agak gepeng
agar terasa renyah setelah digoreng, dan volumenya tidak terlalu besar.
5.
Goreng dalam minyak panas hingga kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
6.
Sajikan bersama nasi hangat.
Tidak
ada resep atau bumbu rahasia ala krusty crab untuk menciptakan mendol yang
lezat, bumbunya juga standar yang biasa kita temukan di masakan Indonesia pada
umumnya. Selain bumbunya mudah didapat, harganya murah, rasanya lezat dan
tentunya bergizi.
Jadi, sudahkah Anda makan mendol hari ini? Hihi.
12 comments
Unik namanya. Lha aku kira di foto paling atas, sebelum lanjut baca, mendol itu ayam hehe. Ternyata tempe, makasih resepnya. Nanti mau aku coba rumah biar tempenya nggak cuma digoreng aja :) duh pagi-pagi baca ini ku mendadak lapar
ReplyDeleteBoleh coba bikin mendol sendiri di rumah, lumayan biar tidak bosan banget makan tempe goreng melulu :D
DeleteBoleh dicoba nih resepnya, secara tempe favorit saya dan keluarga juga. Dimakan dengan nasi hangat plus lalapan segar dan sambel terasi, hmm sedap :p
ReplyDeletebener mbaak, dimakan pakai nasi hangat saja sudah nikmat, apalagi dikasih sambel terasi. Mantab, hihi :D
DeleteUdaaah lama banget saya gak makan ini. Hahaha.. duuuh kangen euy. Dimakan pake nasi hanget enak banget inih 🤭
ReplyDeleteBener mbak, enak banget. Bakal kangen juga nih kalau saya sudah tidak tinggal di sini :D
Deleteuntuk dulu pernah ngicipin pas mampir ke jawa timur. sayangnya mendol ini nggak ada di Jakarta
ReplyDeleteBerarti cuma ada (mungkin) di Jawa Timur aja ya mbak. Kapan-kapan mampir lagi ke daerah Jawa Timur mbak buat cobain mendol, hihi
Deletejadi inget tante, masakan andalannya ya ini.
ReplyDeleterasanya juga enak banget
iya mbak, ini masakan yang simpel tapi enak banget, nagih :D
DeleteAku pernah nyoba mba tapi rasanya gak begitu nendang setelah aku baca resep mba, kayaknya aku kurang kasih daun jeruk, kunyit sama kencur
ReplyDeleteBisa dicoba mbak resepnya, hihi :D
DeleteComment moderation is on. Send your comments using Google account or blog URL, so that I can visit your blog next time :) Thank you