[ REVIEW ] Midnight Diner : Tokyo Stories / 深夜食堂 -Tokyo Stories-

by - Wednesday, August 15, 2018


photo by : Netflix


Setelah selesai menonton Switched, saya seperti merasa kehilangan sesuatu untuk ditonton, akhirnya iseng mencari tontonan lain di Netflix, dan bertemulah dengan drama ini. Yak, sesuai judulnya tentunya drama ini mengenai sebuah kedai makan. Makanan-makanan lezat bisa mengobati rasa kehilangan kan? XD



Midnight Diner : Tokyo Stories atau dikenal dengan Shinya Shokudo awalnya merupakan drama adaptasi dari manga karya Abe Yarou yang dirilis sekitar tahun 2006. Manga ini adalah pemenang 55th Shogakukan Award untuk kategori General Manga. Dramanya sendiri tayang di TBS (stasiun TV Jepang) pada tahun 2009, 2011 dan 2014, dan sudah ada  2 movie (masing-masing di tahun 2015 dan 2016) dari kisah ini. Yang saya tonton ini adalah season keempat, yaitu yang available di Netflix secara internasional sejak Oktober 2016. Karena kesuksesan dari Shinya Shokudo ini, selanjutnya kisah ini diadaptasi menjadi drama Korea berjudul Late Night Restaurant (2015)  dan drama Cina berjudul Midnight Diner (2017) . Wah keren kan.



Drama ini berkisah tentang kedai makan sederhana yang muat untuk sekitar 12 pengunjung bernama Meshi-ya. Pemiliknya dan satu-satunya chef dari tempat makan ini dikenal dengan sebutan Master (diperankan oleh Kobayashi Kaoru di semua drama dan movienya) . Menu yang disediakan biasanya terbatas Pork Miso Soup dan minuman. Namun, Master bersedia membuatkan apa saja yang diminta pengunjung selama dia memiliki bahan-bahannya. Bahkan tidak jarang pengunjung sendiri yang membawakan bahan-bahannya.
Yang unik dari tempat ini adalah jam bukanya mulai tengah malam sampai pukul 7 pagi.
Memangnya ada yang mau datang di jam segitu?
Hayo, ada tidak ya?


EPISODES                : 10
LANGUAGE              : Japanese
NETWORK               : Netflix
RELEASE DATE         : October 21, 2016


REVIEW

photo by : Netflix


When people finish their day and hurry home, my day starts.
My diner is open from midnight to seven in the morning.
They call it Midnight Diner
That's all I have on the menu.
But I make whatever customers request as long as I have ingredients for it. That's my policy.
Do I even have customers?
More than you would expect.


Narasi di setiap awal episode yang disuarakan oleh Master sendiri. Dari narasinya sudah terasa kesederhanaan dan simpati yang dimiliki oleh pemilik tempat makan ini. Master bukanlah tokoh yang menjadi fokus di tiap episodenya, beliau adalah pendengar yang tidak terlibat langsung dalam konflik yang dihadapi pengunjung Meshi-ya dan tak jarang memberikan saran dan menunjukkan kepedulian terhadap masalah yang dihadapi pengunjungnya.

  
Hal menarik lainnya adalah pemberian judul episode menggunakan nama hidangan yang rata rata hidangan yang sudah tidak asing lagi di Jepang. Mungkin kalau melihat sekilas saja dari judul-judulnya, akan mengira Master akan menjelaskan mengenai cara memasak dan kisah dibalik setiap hidangan tersebut. Lebih dari itu, drama ini menceritakan kisah orang-orang yang terbiasa memakan hidangan tersebut di warung makan ini.

Keunikan lainnya adalah karena jam bukanya mulai tengah malam, maka kita akan disuguhi kisah orang-orang yang mungkin keberadaannya tidak kita sadari sebelumnya seperti supir taksi wanita yang beroperasi tengah malam, gambler dan seorang anak laki-lakinya, mantan aktris video dewasa, pemilik toko bahan makanan yang tinggal sendirian, komedian berusia senja, dan masih banyak lagi. Dari kisah orang-orang yang mungkin dilupakan oleh orang orang pada umumnya inilah, drama ini semakin terasa kaya dan menghangatkan penontonnya. Yang saya suka dari drama ini adalah mereka mengangkat sisi lain yang dimiliki orang-orang yang mungkin dipandang sebelah mata oleh masyarakat, sisi yang menunjukkan mereka adalah manusia.

photo by : Netflix


Di setiap akhir episode, akan ada sedikit penjelasan mengenai tips memasak hidangan yang menjadi fokus disitu, biasanya dinarasikan oleh tokoh utama di episode tersebut. Dan diakhiri oleh “Oyasumi”.


Untuk episode favorit? Semuanya sih, haha. Tapi yang mungkin paling mengena adalah episode pertama mengenai supir taksi wanita dan penyiar radio. Mungkin karena sesama wanita, dan beliau bekerja di tengah malam. Dan juga episode pengacara dan saudara laki-lakinya yang suka bermain Othello di masa lalu. Sedangkan hidangan yang ingin saya  buat sendiri di rumah adalah Omurice dan American Dog.


Oh iya ternyata ada Kagu-nii XD


Meskipun terlihat serius, ada hal-hal sederhana yang bikin tertawa kok. Lagi-lagi hal-hal sederhana kan. Bahagia itu  sederhana XD

Dari drama ini, hal-hal sederhana yang mungkin diremehkan oleh orang lain bisa jadi merupakan hal penting bagi seseorang.

Tidak banyak yang bisa dibahas disini karena nantinya ujung-ujungnya bisa bahas satu season, haha. Selain itu kesan setelah nonton drama ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Glad I found this gem.

Oh iya, JustOneCookBook punya semua resep-resep yang terinspirasi dari semua hidangan yang ada di drama ini lho, sehingga penonton yang ingin memasak sendiri masakan yang dihidangkan Master di drama ini, bisa mencobanya di rumah, mengingat semua masakannya adalah masakan yang sudah umum di Jepang.

Oke, sudah lapar?
Tunggu apa lagi? Tonton langsung drama ini hanya di Netflix.
Selamat menonton
Oyasumi XD


You May Also Like

0 comments

Comment moderation is on. Send your comments using Google account or blog URL, so that I can visit your blog next time :) Thank you

This Blog is protected by DMCA.com
DMCA.com for Blogger blogs