[ REVIEW ] Fuji TV in Association with Netflix : Atelier / アンダーウェア
photo by : Netflix |
Satu lagi drama yang tidak begitu baru yang saya
tonton di Netflix di sela-sela kesibukan bekerja yaitu Atelier. Atelier adalah
drama hasil kerjasama antara Fuji TV dan Netflix. DI Jepang dirilis pada
September, sedangkan secara internasional dirilis pada Desember. Untuk judul
versi Jepangnya adalah Underwear. Nah lho. Dorama macam apa ini kok judulnya
pakaian dalam? Lebih dari sekedar bahas pakaian dalam, drama ini membahas yang
lebih dalam dari pakaian dalam. Ini drama tentang kehidupan, hubungan manusia,
prinsip, dan kerja keras, yang berfokus pada wanita dan keindahan.
Atelier berkisah tentang Tokita Mayuko (diperankan
Kiritani Mirei) yang baru bekerja di sebuah atelier dan toko kecil dari brand
lingerie Emotion milik Nanjo Mayuko. Fokus drama ini ada pada kedua wanita
berbeda generasi, berbeda selera, berbeda pola pikir dan berbeda segalanya ini.
Emotion sendiri pada dasarnya ada brand lingerie high class yang mengutamakan
kualitas, dan lingerie yang dihasilkan semuanya adalah produk custom made,
sehingga tidak bisa ditemukan di pasaran dalam jumlah besar. Shacho (sebutan
bos untuk Nanjo Mayumi) adalah pemilik sekaligus desainer utama brand Emotion,
fashionable, tipe orang yang akan menolak sesuatu yang tidak sesuai dengan
seleranya, tidak jarang melakukan perubahan di detik terakhir, kata-katanya
tajam, namun berwibawa dan customer-oriented. Sedangkan Mayuko adalah seseorang
yang sama sekali tidak fashionable, tergila-gila
pada serat dan kain, hafal semua karakteristik jenis beserta
kelemahan dan kelebihan kain. Seperti tokoh utama pada umumnya, Mayuko adalah
sosok yang innocent, berani mengeluarkan pendapatnya, dan pantang menyerah.
CAST :
Kiritani
Mirei : Tokita
Mayuko
Kawakita Mayuko :
Kouno Yuri
Daichi
Mao :
Nanjo Mayumi
Sakai
Wakana : Nishizawa
Mizuki
Kaito
Ken :
Saruhashi Jin
Maiko :
Iida Fumika
Chiba
Masako : Tanaka
Reiko
Sakurada
Dori : Himeji
Sousuke
Ishida
Nicole :
Machida Sarii
Takeuchi Toshi :
Kaji Naomichi
Ogura
Hisahiro : Mr. Yamazaki
Sato
Megumi :
Nakatani Rin
EPISODES : 13
Language :
Japanese
Release :
Network :
Fuji TV, Netflix
photo by Fuji TV |
Satu kata untuk drama ini. 美しい。
Kalau diingat-ingat, kebanyakan drama Netflix yang
saya tonton kebanyakan mengandung pesan mengenai kecantikan, dengan pemahaman
yang berbeda namun tetap sama-sama mengacu pada sesuatu yang tidak terlihat,
bukan fisik. Tidak ada patokan pasti mengenai kecantikan dan
tidak ada yang mengetahui apa yang disebut kecantikan yang
sesungguhnya.
Yang saya suka dari drama ini adalah karena saya
juga bekerja di bidang desain, saya bisa merasakan kehilangan ide dan tidak
punya sesuatu untuk dituangkan dalam sebuah karya memang sangat membuat
frustrasi. Haha. There are so many parts where I went “Ah it’s me” , “Ah I feel
you”, “Ah I often feel that way too”. Jadi terasa seperti : "Jangan-jangan
ini drama yang ditakdirkan untukku". Hahaha.
photo by Netflix |
“Ah cuma bikin pakaian dalam kok sampai
sebegitunya?”
Ya, itu juga yang dipertanyakan Mayuko saat awal
bekerja di Emotion. Ya itu inti dari drama ini. Emotion menekankan bahwa
lingerie adalah pencerminan karakter wanita yang mengenakannya, lingerie juga
mampu menghidupkan jiwa dan semangat dari seorang wanita, maka dari itu
menciptakan sesuatu yang se-istimewa ini adalah hal yang tidak mudah.
Apa di dalam drama ini ada romancenya? Ada,
sedikit, tapi tidak seperti yang kalian semua pikirkan. Sesungguhnya Atelier
adalah drama mengenai wanita yang memutuskan untuk terus mencapai impiannya,
meskipun harus mengambil keputusan yang menyakitkan. Bagusnya dalam drama ini,
se-menyakitkan apapun keputusan yang telah diambil di masa lalu, tidak ada yang
menilai keputusan itu salah atau menyalahkan si pengambil keputusan.
Seperti usaha lainnya, Emotion juga menghadapi
berbagai masalah dengan ditinggalkan kedua desainernya, kehilangan satu lagi
staffnya, hampir bankrut, kesulitan mendapatkan pinjaman, dan masalah
copyright. Hingga akhirnya sebuah fashion show yang menjadi comeback
Emotion bisa diadakan, tentunya dengan proses panjang penuh rintangan.
photo by Fuji TV |
Bisa dilihat di sepanjang drama, tidak ada satu
episode dimana Mayuko dan Shacho tidak berdebat. Meskipun sedikit demi sedikit
Mayuko sudah mampu beradaptasi secara penampilan dan profesionalitas, Mayuko
tidak sepenuhnya setuju bahwa lingerie harus selalu terlihat mewah. Dengan
segala macam perbedaan yang berbenturan dari awal hingga akhir episode, Atelier
menjadi sebuah drama yang menyampaikan pesan bahwa meskipun kita sangat
berbeda, kita tetap baik baik saja.
0 comments
Comment moderation is on. Send your comments using Google account or blog URL, so that I can visit your blog next time :) Thank you