[ REVIEW ] Fuji TV in Association with Netflix : Atelier / アンダーウェア

by - Monday, August 20, 2018



photo by : Netflix


Satu lagi drama yang tidak begitu baru yang saya tonton di Netflix di sela-sela kesibukan bekerja yaitu Atelier. Atelier adalah drama hasil kerjasama antara Fuji TV dan Netflix. DI Jepang dirilis pada September, sedangkan secara internasional dirilis pada Desember. Untuk judul versi Jepangnya adalah Underwear. Nah lho. Dorama macam apa ini kok judulnya pakaian dalam? Lebih dari sekedar bahas pakaian dalam, drama ini membahas yang lebih dalam dari pakaian dalam. Ini drama tentang kehidupan, hubungan manusia, prinsip, dan kerja keras, yang berfokus pada wanita dan keindahan.

Atelier berkisah tentang Tokita Mayuko (diperankan Kiritani Mirei) yang baru bekerja di sebuah atelier dan toko kecil dari brand lingerie Emotion milik Nanjo Mayuko. Fokus drama ini ada pada kedua wanita berbeda generasi, berbeda selera, berbeda pola pikir dan berbeda segalanya ini. Emotion sendiri pada dasarnya ada brand lingerie high class yang mengutamakan kualitas, dan lingerie yang dihasilkan semuanya adalah produk custom made, sehingga tidak bisa ditemukan di pasaran dalam jumlah besar. Shacho (sebutan bos untuk Nanjo Mayumi) adalah pemilik sekaligus desainer utama brand Emotion, fashionable, tipe orang yang akan menolak sesuatu yang tidak sesuai dengan seleranya, tidak jarang melakukan perubahan di detik terakhir, kata-katanya tajam, namun berwibawa dan customer-oriented. Sedangkan Mayuko adalah seseorang yang sama sekali tidak fashionable, tergila-gila pada  serat dan kain, hafal semua karakteristik jenis beserta kelemahan dan kelebihan kain. Seperti tokoh utama pada umumnya, Mayuko adalah sosok yang innocent, berani mengeluarkan pendapatnya, dan pantang menyerah.



CAST :

 
photo by Netflix

Kiritani Mirei          : Tokita Mayuko
Kawakita Mayuko     : Kouno Yuri
Daichi Mao              : Nanjo Mayumi
Sakai Wakana          : Nishizawa Mizuki
Kaito Ken                : Saruhashi Jin
Maiko                     : Iida Fumika
Chiba Masako          : Tanaka Reiko
Sakurada Dori          : Himeji Sousuke
Ishida Nicole            : Machida Sarii
Takeuchi Toshi        : Kaji Naomichi
Ogura Hisahiro         : Mr. Yamazaki
Sato Megumi           : Nakatani Rin

EPISODES      : 13
Language      : Japanese
Release        : 
Network       : Fuji TV, Netflix


photo by Fuji TV

Satu kata untuk drama ini. 美しい。
Kalau diingat-ingat, kebanyakan drama Netflix yang saya tonton kebanyakan mengandung pesan mengenai kecantikan, dengan pemahaman yang berbeda namun tetap sama-sama mengacu pada sesuatu yang tidak terlihat, bukan fisik. Tidak ada patokan pasti mengenai kecantikan dan tidak ada yang mengetahui apa yang disebut kecantikan yang sesungguhnya.  

Yang saya suka dari drama ini adalah karena saya juga bekerja di bidang desain, saya bisa merasakan kehilangan ide dan tidak punya sesuatu untuk dituangkan dalam sebuah karya memang sangat membuat frustrasi. Haha. There are so many parts where I went “Ah it’s me” , “Ah I feel you”, “Ah I often feel that way too”. Jadi terasa seperti : "Jangan-jangan ini drama yang ditakdirkan untukku". Hahaha.

photo by Netflix


“Ah cuma bikin pakaian dalam kok sampai sebegitunya?”
Ya, itu juga yang dipertanyakan Mayuko saat awal bekerja di Emotion. Ya itu inti dari drama ini. Emotion menekankan bahwa lingerie adalah pencerminan karakter wanita yang mengenakannya, lingerie juga mampu menghidupkan jiwa dan semangat dari seorang wanita, maka dari itu menciptakan sesuatu yang se-istimewa ini adalah hal yang tidak mudah.

Apa di dalam drama ini ada romancenya? Ada, sedikit, tapi tidak seperti yang kalian semua pikirkan. Sesungguhnya Atelier adalah drama mengenai wanita yang memutuskan untuk terus mencapai impiannya, meskipun harus mengambil keputusan yang menyakitkan. Bagusnya dalam drama ini, se-menyakitkan apapun keputusan yang telah diambil di masa lalu, tidak ada yang menilai keputusan itu salah atau menyalahkan si pengambil keputusan.


Seperti usaha lainnya, Emotion juga menghadapi berbagai masalah dengan ditinggalkan kedua desainernya, kehilangan satu lagi staffnya, hampir bankrut, kesulitan mendapatkan pinjaman, dan masalah copyright. Hingga akhirnya sebuah fashion show yang menjadi comeback Emotion bisa diadakan, tentunya dengan proses panjang penuh rintangan.


photo by Fuji TV



Oh iya, ada Kawakita Mayuko disini, berperan jadi teman baik Mayuko (nah kan bingung kan)

Bisa dilihat di sepanjang drama, tidak ada satu episode dimana Mayuko dan Shacho tidak berdebat. Meskipun sedikit demi sedikit Mayuko sudah mampu beradaptasi secara penampilan dan profesionalitas, Mayuko tidak sepenuhnya setuju bahwa lingerie harus selalu terlihat mewah.  Dengan segala macam perbedaan yang berbenturan dari awal hingga akhir episode, Atelier menjadi sebuah drama yang menyampaikan pesan bahwa meskipun kita sangat berbeda, kita tetap baik baik saja.


You May Also Like

0 comments

Comment moderation is on. Send your comments using Google account or blog URL, so that I can visit your blog next time :) Thank you

This Blog is protected by DMCA.com
DMCA.com for Blogger blogs